




July 21 1947
Jam 06.00 komandan pos Ankatan Laut Republik Indonesia (ALRI) di Pasir Putih yang berpangkat Letnan memberi laporan lewat telepon ke markasnya di Panaroekan tentang munculnya Kapal kapal perang Belanda, ia berpendapat kapal kapal itu melakukan Manuver.
Jam 10.04 pagi kapal pemburu torpedo “Piet Hein” menghujani markas ALRI tersebut dengan tembakan meriam.Dalam waktu 10 menit kapal itu memuntahkan kurang lebih 200 peluru Britan.
Itulah awal Pendaratan Pasukan Belanda di Pasir Poetih,yang bertugas memutuskan hubungan ujung timur pulau Jawa dari bagian
Jawa yang lainya dalam Agresi Militer Belanda I
Sore harinya Kolone Biru (Colone Blauw/ E inco) Belanda di bawah komando Lt.Kol. H.A.G. van der Hardt Aberson 15-11-1946 / 18-01-1948
bertolak dari Pasir Poetih menuju Jember lewat Panaroekan-Sitoebondo-Bondowoso.Pasukan itu di awali dengan tank Sherman.
Di kota Panaroekan-Sitoebondo meraka mendapat perlawanan dari para pejuang Republik yang hanya bersaenjatakan tombak dan granat tangan,mengingatkan meraka pada perang sucidi masa lampau,korban di pihak para pejuang Republik sangat besar.
Di selatan Sitoebondo Para pejuang Republik berusaha menahan serangan dari dalam parit dan bunker buatan.tapi karena kalah unggul dalam persenjataan, terpaksa mereka menarik mundur.Pertempuran terakhir terjadi di Pabrik Gula Prajekan, dimana tersimpan 30.000 ton gula.Malamitu Kolone mariner tersebut menginap di dalam Bangunan Pabrik.





